Dinsdag 10 Februarie 2015

Awal Kegilaanku Naik Gunung

Tepat tanggal 17 Agustus 2014 aku diajak untuk ngetrip ke Gunung Merbabu dengan seorang yang ku kenal baik di media sosial sebut saja mas fuyee, tapi aku tak pernah jumpa dengannya sebelumnya. dan waktu itu gan aku dengan PDnya bilang iya iya ajaa karna emang aku udah lama pengen ngerasaain yang namanya mendaki gunung. waktu itu entahlah fikiranku gimana aku merasa senang mau mendaki dan tanpa berfikir panjang aku minta izin sama ibu, sempat dilarang cuman aku ngak memperdulikan itu, aku hanya minta do'a moga tidak terjadi apa-apa. dan ketika itu banyak kawanku yang mau ikut  mendaki tapi rada ngak jelas soalnya kami berenam ngk ada sama sekali pengalaman mendaki, kami fikir mendaki itu yah hanya sebuah perjalanan biasa yang nanti bisa berfoto tapi entahlah  ketika itu  aku senang dan semangat karena dari jogja ada kawannya. mas fuyee sih ok ok ajaa dan sepertinya beliau yang sibuk ngurusi kami, dy selalu bertanya gimana temanmu ? uda siap belum ? fixnya berapa orang ? perlengkapannya gimana ?? ngak ada asma kan ? kaalu ada obat yang biasa di pakek di bawa aja .. aku santai jawab dengan polosnya ok ok semua fix kami berenam dari sini dan semua insya allah sehat. padahal kami semua ngak tau perlengkapan apa aja yang harus dibawa ke gunung dan mas fuyee selalu menjelaskan panjang lebar perlengkapan apa aja yang diperlukan, walaupun ngk mudeng aku iya iya aja, karena aku fikir di tempat penyewaan tenda semua udah tersedia tang terpenting makanan dan pakaian hangat.
H-2 meluncur ke TKP semua pada sibuk sendiri, aku pusing gimana ini udah sore belum pinjam alat dan ngak tau mau pinjam dimana, sedangkan mas fuyee selalu menanyakan gimana gimana n gimana ?? aku selalu bilang iya ini lagi berunding dan sepertinya mas fuyee rada sebel, tiap hari kok berunding belum selesai selesai jatanya,,, akhirnya sekitar jam 4 sore kami mencari tempat penyewaan tenda menggunakan GPS walaupun muter-muter alhamdulillah ketemu juga, kami disitu minjam dan aku ngak tau apa yang dipinjam soalnya aku ngak tau nama barang-barang buat naik. akhirnya aku telfonin mas fuyee dan ketika itu mas fuyee lagi dijalan wah suara angin ribut doang mana mas fuyee aku ajak ngmong ngak dengar lagi ha he ha he ajaa, dan sepertinya dia juga mangkel cuman bilang ihhhh....... pie sih ?? hahahaa...
akhirnya perlengkapan semua udah disewa dan di DP smua udah fix tinggal nyiapin kebutuhan pribadi, kita kumpul lagi di kamar uly, disitu aku ngerasa ada hawa ngak enak sebenarnya dari awal mau pinjam tenda semua hanya diam, jawabannya terserah, dan ketika dikamar uly aku ditanya oleh salah satu teman, "anis kita pergi sama siapa sih ?" sama kawanku orang solo, kataku. "kamu udah pernah ketemu ?". aku cuman melongok dan jawab "Belum..". akhirnya mereka satu persatu mengundurkan diri. yah aku ngak bisa bilang apa-apa, rasa sedih itu ada dan rasa takut juga ada. tapi perasaanku waktu itu menolak, orang ini orang baik kok, dia ngk bakal macam-macam walau aku ngk pernah ketemu sama dia, aku harus ndaki, keyakinanku semakin kuat setelah aku di chat sama mbak nuri adiknya mas fuyee dan mas fuyee juga menjelaskan bla bla bla, terus aku kefikiran untuk mengajak kawanku dari bengkulu yaitu esti. aku bingung aku hanya diam di kamar uly, kemudian sampai di kosku aku nangis gimana ini ya allah, mana mbakku baca semua chatku sama mas fuyee, dia marah-marah dan melarang aku pergi, akhirnya aku telfon mas fuyee, mas fuyee juga beri pengarahan buat aku. ok fix aku berangkat dan berhasil merayu satu kawanku untuk nemeni aku pergi ke Gunung Merbabu.
 akhirnya tanggal 17 Agustus 2014 jam 07.00 WIB aku berangkat dari jogja menuju Solo, kami bertemu di 1/3an Kortosuro, disitu kami kenalan, sedikit janggung dan malu, bingung ntah apa yang mau dibicarakan, aku hanya diam dan tersenyum wkkwkwwk. kemudian kami melanjutkan perjalanan setelah berhenti mengantar mas gesta untuk membeli aqua. sekitar jam 10an kami sampai di jalur pendakian Selo Jawatengah, kami berkemas-kemas, makan mie minum teh setelah itu berdo'a bareng dan meluncur broo..... :D
hawa dingin panas semilir sejuk wah... nyaman dan tenang, terdengar nada lembut sapa ramah tamah pendaki yang melintas memberikan semangat baru,,,, dipertengahan perjalanan aku merasa lelah, nafas tersengal, berat, serasa ingin tidur, ingin menangis namun mas fuyee, mas pandu, lisa dan mas gesta dengan sabar nungguin aku, membiarkan aku tertidur walaupun sebenarnya itu ngak boleh saat mendaki karena buat kita malas, dan sekitar jam 18.00 WIB kami sampai di sabana 2 kami bermalam disana mendirikan tenda dan makan malam, kami semua kedinginan, aku dan lisa ngak membawa selimut piring, gelas semua kami dipinjemi, disini aku merasa terenyuh, membuka cakrawala, ingin menangis rasanya tiada daya upaya, merasa kecil sekali... diatas langit masih ada langit untuk apa kesombongan, ego, apalagi saat menatap kebawah subhanallah indanhnya gemerlap lampu,ngak pernah terbesit sebelumnya dalam fikiranku untuk melihat indahnya alamMU hanya sembah syukur ketika itu aku merasa bahagia ntahlah...... disini aku bener-bener kebersamaan, persahabatan, sepenanggungan, nyaman. seseorang yang tak pernah aku kenal sebelumnya bisa sebaik dan sepeduli ini. makasih udaa ngajari pelajaran hidup yang ngak didapatkan di bangku sekolah ataupun kuliah.
ketika pagi menyapa dengan begitu ramahnhya aku melanjutkan perjalanan menuju puncak Merbabu, disini rasanya ingin aku menyerah, aku uda bersyukur bisa sampai sini, aku ngk sampai puncak tak apa aku udah bahagia itu kalimat yang terucap. karena aku merasa ngantuk sekali dan kakiku begetar rasanya untuk berjalan, namun mas fuyee dan kesatria yang lain tetep menunggu hingga aku bangkit dari tidurku akhirnya ranselku dan sendal dibawakan mas fuyee, sebenarya aku ngak tega melihatnya akhirnya tas mas fuyee dan tasku pun ditinggal di jalan, aku hanya membawa badan karena mas fuyee juga ngk kuat ternyata hahahaha
tepat pukul 11.00WIB kami sampai puncak Merbabu Trianggulasi yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
alhamdulillah ya allah aku bisa melihat kebesaranMU Subhanallah.... :)
semua kesal, lelah, dahaga, nafas tersenggal hilang sudah... :) tiada jera untuk naik gunung lagi..
terimakasih untuk semua, tanpa kalian aku ngk bakal bisa sampai puncak, anda spektakuler muah muah muah muah :D