Suami yang menikahimu tidaklah semulia
Muhammad,tidaklah setaqwa Ibrahim,
pun tidak setabah Ayyub.
Suamimu hanyalah pria akhir zaman
yang punya cita-cita membangun
keturunan yang Sholeh.
Pernikahan mengajarkan rumah, kamu
penghuninya.
Suami sebagai guru, kamu muridnya.
Seandainya suami lupa…
Bersabarlah kamu memperingatinya
Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia
Khadijah,tidaklah setaqwa Aisyah, pun
tidaklah setabah Fatimah.
Istrimu
hanyalah wanita akhir zaman yang
punya cita-cita menjadi istri yang
sholehah. Pernikahan mengajarkan kita kewajiban
bersama.
Istri menjadi tanah, kamu penaungnya,
istri ladang tanaman, kamu pemagarnya.
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat
bermanjanya.
Seandainya istrimu tulang yang
bengkok…
Berhati-hatilah kamu meluruskannya..
karena jika tidak berhati-hati tulang itu akan patah
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking